101 Kata Serapan Bahasa Indonesia dari Portugis dan Sejarah Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Peta Kolonialisme Portugis. wikimedia commons/public domain

Sejarah Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Bangsa Portugis merupakan salah satu rombongan penjelajah Eropa yang pertama kali berhasil memasuki wilayah Nusantara, tepatnya di daerah kesultanan Malaka pada 1511 Masehi.  

Sedari abad ke-15 Bangsa Portugis mulai mengembangkan teknologi maritim.  Para pelautnya pun sudah menggunakan kompas dan peta pertolan untuk mengarungi lautan. Bahkan, kemajuan armada laut Portugis tersebut didukung dengan adanya sekolah navigasi yang didirikan oleh Henry “The Navigator” yang mengajarkan kartografi bagi para pelaut portugis.

Ketika mengetahui di Asia Timur Jauh, terdapat tanah yang kaya akan rempah-rempah, Raja Manuel I memanggil Vasco dan Gama, seorang pelaut berpengalaman untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudera. Rombongan mereka datang ke Nusantara menggunakan kapal dagang besar (Nao) yang dilengkapi dengan tentara, senjata ringan (senapan), dan senjata berat (Meriam). 

Tujuan utamanya tak lain mencari rempah-rempah yang merupakan barang mahal di Eropa. Bangsa Eropa menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku parfum, obat, pengawet makanan, dan bumbu masak. 

Daerah Malaka, tempat mendarat dan daerah kekuasaan Bangsa Portugis pada 1511 menjadi pusat perdagangan yang paling ramai di Asia. 

Dalam buku Suma Oriental karya Tome Pires, pegawai Portugis, disebutkan bahwa tidak ada pusat perdagangan yang lebih besar dari Malaka. Malaka juga menjadi tempat komoditas utama dari seluruh dunia timur dan barat. Tome Pires, menuturkan bahwa tidak ada tempat lain yang memperdagangkan komoditas dengan halus dan mahal. 

Pada 1512, Alfonso de Albuquerque, pimpinan rombongan Portugis, mengirimkan armadanya ke Maluku untuk membangun monopoli cengkeh, yang merupakan komoditi paling berharga dari Indonesia Timur. Armada pertama mendarat di Pulau Banda, Maluku, sebuah pulau yang menjadi pusat penghasil pala dan selaput buah pala atau sering disebut fuli. 

Dari kedatangan Bangsa Portugis tersebut, bahasa Portugis pun menjadi mulai dikenal masyarakat penutur bahasa Melayu mulai 1511. Hal tersebut disebutkan dalam penelitian berjudul Serapan Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia karya Ening Herniti.

Lalu pada abad ke-17, bahasa Portugis menjadi bahasa penghubung antaretnis, selain bahasa Melayu. Kala bangsa Portugis membawa agamawan untuk menyebarkan Injil, interaksi budaya mereka dengan penduduk pun makin erat. Bahasa-bahasa Portugis yang masih ledigunakan sebagai bahasa sehari-hari sampai saat ini ada sekitar 101 kata.

101 Kata Serapan Bahasa Indonesia dari Portugis 

A

  1. Algojo, asal kata algoz. Artinya: orang yang melaksanakan hukuman mati; orang yang bengis dan kejam (suka membunuh).
  2. Akta, asal kata acta. Artinya: surat tanda bukti berisi pernyataan (keterangan, pengakuan, keputusan, dan sebagainya) tentang peristiwa hukum yang dibuat menurut peraturan yang berlaku, disaksikan dan disahkan oleh pejabat resmi.
  3. Arena, asal kata arena. Artinya: gelanggang; bidang (yang menjadi tempat bersaing, berjuang, dan sebagainya); area pertunjukan terbuka di tengah auditorium, teater melingkar.
  4. Armada, asal kata armada. Artinya: rombongan (pasukan) kapal perang; rombongan kapal dagang; rombongan suatu kesatuan.
  5. Aula, asal kata aula. Artinya: ruang besar (di gedung sekolah dan sebagainya) untuk rapat, mengadakan upacara, dan sebagainya. 

B

  1. Bangku, asal kata banco. Artinya: papan dan sebagainya (biasanya panjang) berkaki untuk tempat duduk.
  2. Belanda, asal kata holanda. Artinya: negara yang terletak di Eropa Barat, beribu kota Amsterdam; bangsa yang mendiami Belanda; bahasa yang dituturkan di Belanda.
  3. Beledu, asal kata veludo. Artinya: beludru.
  4. Bendera, asal kata bandeira. Artinya: sepotong kain yang dipakai sebagai lambang suatu negara.
  5. Beranda, asal kata varanda. Artinya: ruang beratap yang terbuka (tidak berdinding) di bagian samping atau depan rumah (biasa dipakai untuk tempat duduk santai sambil makan angin, dan sebagainya); teras; langkan; bilik di perahu; halaman utama dari situs web yang diakses oleh pengguna pada awal masuk ke situs tersebut.
  6. Biola, asal kata viola. Artinya: sebuah alat musik yang dimainkan dengan cara digesek.
  7. Bolu, asal kata bolo. Artinya: penganan yang terbuat dari adonan tepung terigu, telur, gula pasir, dan sebagainya yang kemudian dimasak dengan cara dipanggang.
  8. Bola, asal kata bola. Artinya: benda bulat yang dibuat dari karet dan sebagainya untuk bermain-main; barang yang bentuknya menyerupai bulatan.
  9. Boneka, asal kata boneca. Artinya: sebuah benda yang bentuknya berupa tiruan manusia atau hewan yang dibuat sebagai mainan anak-anak.
  10. Botol, asal kata botelha. Artinya: wadah untuk benda cair yang terbuat dari kacadan plastik, serta mempunyai leher yang sempit.

C

  1. Celana. Artinya: pakaian luar yang menutup pinggang sampai mata kaki, kadang-kadang hanya sampai lutut, yang membungkus tungkai kaki secara terpisah, terutama merupakan pakaian lelaki.

D

  1. Dadu, asal kata dado. Artinya: kubus kecil bersisi enam (biasanya terbuat dari kayu, tulang, gading, atau plastik), pada keenam sisinya diberi mata satu sampai enam yang diatur sedemikian rupa sehingga dua sisi yang saling berhadapan selalu berjumlah tujuh (digunakan dalam permainan, berjudi, dan sebagainya); benda berbentuk persegi empat yang mempunyai enam permukaan; kubus.
  2. Dansa, asal kata dança. Artinya: tarian khas Barat yang dilakukan oleh sepasang pria dan wanita dengan cara berpelukan atau berpegangan, serta diiringi dengan lantunan musik.
  3. Dewan. Artinya: majelis atau badan yang terdiri atas beberapa orang anggota yang pekerjaannya memberi nasihat, memutuskan suatu hal, dan sebagainya dengan jalan berunding; mahkamah (tinggi).
  4. Dipan. Artinya: bangku panjang rendah (untuk duduk-duduk atau berbaring); tempat tidur terbuat dari papan yang tidak berkelambu.

G

  1. Gagu, asal kata gago. Artinya: tidak dapat berbicara (karena alat bicaranya tidak sempurna atau karena tuli sejak kecil); bisu.
  2. Ganco, asal kata gancho. Artinya: perangkai kendaraan yang berbentuk kail.
  3. Gardu. Artinya: rumah jaga (tempat berkawal); rumah kecil di tepi jalan (tempat menjual es batu, dan sebagainya); depot; bangunan kecil (tempat distribusi listrik).
  4. Garpu, asal kata garfo. Artinya: sendok yang bentuk ujungnya seperti jari-jari tangan, runcing, dan tajam untuk mencocok daging, lauk, dan sebagainya; porok.
  5. Gereja, asal kata igreja. Artinya: tempat ibadah umat Kristen, gedung (rumah) tempat berdoa dan melakukan upacara agama Kristen; badan (organisasi) umat Kristen yang sama kepercayaan, ajaran, dan tata cara ibadahnya. 
  6. Gudang, asal kata gudão. Artinya: rumah atau bangsal yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang.

H

  1. Harpa, asal kata harpa. Artinya: alat musik petik yang bentuknya menyerupai busur yang direntangi 46 buah dawai pada posisi vertikal dan pedal kaki, dimainkan dengan cara memetik dawai-dawai itu dengan jari kedua belah tangan.

J

  1. Jendela, asal kata janela. Artinya: lubang yang dapat diberi tutup dan berfungsi sebagai tempat keluar masuk udara; tingkap; lubang angin; bingkai layar dalam monitor (biasanya berbentuk segi empat) yang berisi tampilan berkas; (Komp) bagian persegi panjang dari layar yang berfungsi sebagai area tampilan untuk suatu aplikasi dalam antarmuka pengguna grafis.

K

  1. Kaldu. Artinya: air (kuah) daging yang direbus.
  2. Kamar, asal kata camara. Artinya: ruang yang bersekat (tertutup) dinding yang menjadi bagian rumah atau bangunan (biasanya disekat atau dibatasi empat dinding); bilik.
  3. Kampung, asal kata campo. Artinya: kelompok rumah yang merupakan bagian kota (biasanya dihuni orang berpenghasilan rendah); desa; dusun; kesatuan administrasi terkecil yang menempati wilayah tertentu, terletak di bawah kecamatan; (a) terbelakang (belum modern); berkaitan dengan kebiasaan di kampung; kolot.
  4. Kanon, asal kata kanon.  Artinya: [1] uang pajak untuk tanah sewa yang turun-temurun.; [2] (Mus) komposisi musik yang dimainkan secara bersahut-sahutan;(Kris) peraturan atau dogma yang dikeluarkan oleh gereja; (Kris) buku-buku autentik yang dianggap bagian Kitab Suci; (Sas) karya drama yang dianggap ciptaan asli seorang penulis.; [3] Meriam.
  5. Kapitan, asal kata capitão. Artinya: (ark) gelar (sebutan) kepala daerah pada zaman pemerintahan raja, setingkat dengan camat di daerah Nusa Tenggara Timur dan Maluku; (ark) kepala golongan penduduk Cina (pada zaman pemerintahan Belanda); (ark) kepala dalam bala tentara.
  6. Karambol, asal kata carambola. Artinya: sebuah permainan yang dimainkan dengan cara menjentikkan lempengan bundar yang terbuat dari kayu ataupun plastik.
  7. Kartu, asal kata cartão. Artinya: n kertas tebal, berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan karcis); lembar empat persegi panjang untuk permainan beragam, memiliki gambar, tanda, dan nomor di sisinya dan terbagi dalam empat macam rupa; papan sirkuit terbuat dari plastik, biasanya dipakai sebagai dasar tempel untuk cip.
  8. Kasur, asal kata colchão. Artinya: alas tidur yang terbuat dari kain atau plastik, berisi kapuk, karet busa, dan sebagainya.
  9. Keju, asal kata queijo. Artinya: bahan makanan yang dibuat dari sari air susu melalui proses peragian yang dikeraskan (dikentalkan).
  10. Kemeja, asal kata camisa. Artinya: baju laki-laki, pada umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari katun, linen, dan sebagainya (ada yang berlengan panjang, ada yang berlengan pendek).
  11. Kereta, asal kata carreta. Artinya: kendaraan yang beroda dua atau empat (biasanya ditarik oleh kuda); kereta api; sepeda motor.
  12. Kertas, asal kata carta(s). Artinya: barang lembaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu, dan sebagainya yang biasa ditulisi atau dijadikan pembungkus dan sebagainya.
  13. Kontan, asal kata contas. Artinya: tunai (tentang pembayaran); (cak) pada ketika itu juga; langsung sekaligus.
  14. Kursus, asal kata cursos. Artinya: pelajaran tentang suatu pengetahuan atau keterampilan, yang diberikan dalam waktu singkat; lembaga di luar sekolah yang memberikan pelajaran serta pengetahuan atau keterampilan dalam waktu singka
  15. Kutang, asal kata alcotão. Artinya: pakaian dalam wanita untuk menutupi payudara terdiri atas kain berbentuk mangkuk, tali bahu, ban kerut untuk menyangga dada.

L

  1. Laguna, asal kata laguna. Artinya: (Geo) danau air asin dekat pantai yang dahulu merupakan bagian laut (yang dangkal), yang karena peristiwa geografi terpisah dari laut; danau kecil atau tasik yang terjadi pada laut dangkal yang dikelilingi oleh beting karang atau gosong pasir yang menutup pesisir atau muara sungai
  2. Lambada, asal kata lambada : sejenis tarian. Artinya: sebuah lagu yang direkam oleh grup pop asal Brasil Kaoma. (wikipedia)
  3. Legenda, asal kata legenda. Artinya: [1]cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah; tokoh terkenal; [2] keterangan atau penjelasan pada gambar atau peta.
  4. Lelang, asal kata leilão. Artinya: penjualan di hadapan orang banyak (dengan tawaran yang atas-mengatasi) dipimpin oleh pejabat lelang.
  5. Lentera, asal kata lanterna. Artinya: lampu kecil bertutup kaca (seperti pada dekor dan sebagainya.
  6. Limau, asal kata limão. Artinya: tumbuhan dan buahnya, termasuk keluarga Citrus dan mempunyai berbagai jenis dan varietas; jeruk; buah limau.
  7. Lemari, asal kata almario. Artinya: peti besar tempat menyimpan sesuatu (seperti buku, pakaian)
  8. Lampion, asal kata lampião. Artinya: lentera yang terbuat dari kertas (penerangannya dengan lilin), dipakai pada pesta (perayaan); tanglung.

M

  1. Mandor, asal kata mandador. Artinya: orang yang mengepalai beberapa orang atau kelompok dan bertugas mengawasi pekerjaan mereka; karyawan biasa yang tugasnya sama dengan tugas karyawan yang lain dan di samping itu merangkap tugas pengawasan atas rekan-rekannya.
  2. Marakas, asal kata maraca. Artinya: alat musik perkusi; (Mus) alat musik yang diguncang-guncang, terbuat dari labu kering berisi biji kering atau kerikil.
  3. Markisa, asal kata maracujá. Artinya: tumbuhan merambat, buahnya kira-kira sebesar sawo, kulitnya berbintik-bintik berwarna kuning atau hijau muda keputih-putihan, daging buahnya berasa asam, digunakan sebagai bahan dasar sirop [Passiflora edulis]; buah markisa.
  4. Marmot, asal kata marmota. Artinya: binatang pengerat dari suku tupai-tupaian Sciuridae [Marmota]; binatang sebesar tikus besar, pemakan rumput, sayuran, dan sebagainya [Arctomys marmota].
  5. Martir, asal kata mártir. Artinya: orang yang rela menderita atau mati daripada menyerah karena mempertahankan agama atau kepercayaan;  orang yang mati dalam memperjuangkan kebenaran agama; syahid.
  6. Meja, asal kata mesa. Artinya: perkakas (perabot) rumah yang mempunyai bidang datar sebagai daun mejanya dan berkaki sebagai penyangganya (bermacam-macam bentuk dan gunanya).
  7. Mentega, asal kata manteiga. Artinya: lemak kental, lunak, terbuat dari susu (biasa dipakai untuk membuat kue, memasak, atau sebagai kelengkapan makan roti).
  8. Meski, asal kata  mas que. Artinya: kata penghubung untuk menandai perlawanan makna; walaupun; sungguhpun.
  9. Minggu, asal kata domingo. Artinya: (ditulis dengan huruf besar) hari pertama dalam jangka waktu satu minggu; Ahad; jangka waktu yang lamanya tujuh hari; pekan.
  10. Misa, asal kata missa. Artinya: upacara ibadat utama dalam Gereja Katolik, yang di dalamnya roti dan anggur yang dikurbankan berubah zatnya menjadi kehadiran Kristus.

N

  1. Natal, asal kata natal. Artinya: kelahiran seseorang; kelahiran Isa Almasih (Yesus Kristus)
  2. Nina (dalam nina bobo), asal kata menina. 
  3. Noda. Artinya: noktah (yang menyebabkan kotor); bercak; (ki) aib; cela; cacat.
  4. Nona, asal kata dona. Artinya: [1]sebutan bagi anak perempuan atau wanita yang belum menikah.
  5. Nyonya, asal kata donha. Artinya: kata sapaan kepada perempuan yang sudah bersuami; istri

.O

  1. Ombak, asal kata onda. Artinya: gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung.

P

  1. Padri, asal kata padre. Artinya: pendeta Katolik; pastor; pendeta Kristen.
  2. Palsu, asal kata falso. Artinya: tidak tulen; tidak sah; lancung (tentang ijazah, surat keterangan, uang, dan sebagainya); tiruan (tentang gigi, kunci, dan sebagainya); gadungan (tentang polisi, tentara, wartawan, dan sebagainya); curang; tidak jujur (tentang permainan dan sebagainya); sumbang (tentang suara dan sebagainya).
  3. Pena, asal kata pena. Artinya: alat untuk menulis dengan tinta, dibuat dari baja dan sebagainya yang runcing dan belah.
  4. Peluru, asal kata pelluoro atau boleiro. Artinya: barang tajam (dari timah, besi, dan sebagainya) pengisi patrun atau yang dilepaskan dengan senjata api; obat bedil; pelor; (Olr) bola besi yang harus dilempar dengan tolakan tangan; bola peluru.
  5. Peniti, asal kata alfinete. Artinya: jarum penyemat (pengelat).
  6. Permisi, asal kata permissão. Artinya: izin; perkenan; (minta) maaf; minta izin; minta (mohon) diri; tidak masuk bekerja (dengan izin).
  7. Pesiar, asal kata passear. Artinya: orang yang berjalan-jalan; pelancong; berkeliling kota dan sebagainya dengan kendaraan; berjalan-jalan; bertamasya; pelesir.
  8. Pesta, asal kata fiesta. Artinya: perjamuan makan minum (bersuka ria dan sebagainya); perayaan.
  9. Picu. Artinya: bagian atas pelatuk yang digerakkan dengan telunjuk pada waktu menembak (tentang senapan, pistol).
  10. Pigura, asal kata figura. Artinya: gambar atau lukisan yang berbingkai.
  11. Pita, asal kata fita. Artinya: [1] jalur (kain dan sebagainya) yang panjang; lajur kertas pendek sebagai tanda sudah membayar bea dan cukai.; [2] (Komp) kisaran frekuensi antara dua batas yang digunakan untuk keperluan tertentu seperti penyiaran radio atau televisi; (Komp) kelompok jalur di dalam cakram magnetik atau drum magnetik yang dibaca dan ditulis sebagai satu kelompok
  12. Puisi, asal kata poesia. Artinya: ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;  sajak.

R

  1. Renda. Artinya: kerawang yang dibuat dari benang yang dirajut, biasa dipasang di tepi baju, sarung bantal dan sebagainya.
  2. Roda. Artinya: barang bundar (berlingkar dan biasanya berjeruji); jentera; (ki) kegiatan (gerak) yang bersinambung.
  3. Ronda, asal kata ronda. Artinya: meronda. Meronda yakni berjalan berkeliling untuk menjaga keamanan atau berpatroli.
  4. Rosario, asal kata rosario. Artinya: (Kat) tasbih

S

  1. Sabun, asal kata sabão. Artinya: bahan yang dapat berbuih, digunakan untuk mandi, mencuci pakaian, piring, dan sebagainya, biasanya berupa campuran alkali, garam, dan natrium.
  2. Saku, asal kata saco. Artinya: kantong (pada baju, celana, rok, dan sebagainya).
  3. Seka, asal kata secar. Artinya: [1] menyeka; [2]suku bangsa yang mendiami wilayah perbatasan Papua dan Papua Nugini di pesisir timur laut muara Sungai Tami.; [3] (Bl) organisasi masyarakat desa yang dibentuk untuk tujuan tertentu, baik waktu singkat maupun lama, misalnya perkumpulan kesenian legong.
  4. Sekolah, asal kataescola. Artinya: bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada) -- dasar, -- lanjutan, -- tinggi; (menurut jurusannya, ada) -- dagang, -- guru, -- teknik, -- pertanian, dan sebagainya; waktu atau pertemuan ketika murid diberi pelajaran; usaha menuntut kepandaian (ilmu pengetahuan); pelajaran; pengajaran; belajar di sekolah; pergi ke sekolah; bersekolah.
  5. Salto, asal kata salto. Artinya: (Olr) gerakan jungkir balik di udara tanpa menyentuh tanah.
  6. Serdadu, asal kata saldado. Artinya: prajurit atau anggota tentara.
  7. Sepatu, asal kata sapato. Artinya: lapik atau pembungkus kaki yang biasanya dibuat dari kulit (karet dan sebagainya), bagian telapak dan tumitnya tebal dan keras; sesuatu yang menyerupai sepatu.
  8. Silet, asal kata gilete. Artinya: pisau berupa lempengan baja kecil dan tipis, biasanya bermata dua (tanpa pegangan).
  9. Sinyo, asal kata senhor. Artinya: anak laki-laki yang belum kawin (bangsa Eropa atau peranakan Eropa).

T

  1. Tanjidor, asal kata tangedor. Artinya: (Jk) tambur besar; (Jk) serombongan pemain musik dengan trompet, tambur besar, dan sebagainya yang biasanya dimainkan pada hari raya Cina
  2. Tapioka, asal kata tapioca. Artinya: tepung pati ubi kayu
  3. Tembako, asal kata tobacco. Artinya: tumbuhan berdaun lebar, daunnya diracik halus dan dikeringkan untuk bahan rokok, cerutu, dan sebagainya [Nicotiana tabacum];  racikan daun tembakau yang sudah kering untuk rokok, sugi, dan sebagainya
  4. Tempo, asal kata tempo. Artinya: [1] waktu; masa; ketika; saat; kesempatan; kelonggaran (untuk berpikir dan sebagainya); penundaan waktu; batas waktu; janji (waktu yang dijanjikan).; [2] (Mdr) beras yang dimasak dengan dibungkus daun pisang sehingga hasilnya seperti tumpeng; (Sen) unsur penting terjadinya dinamika irama dan suasana dalam pertunjukan; (Sen) hal yang selalu terkait dengan irama; (Sen) kecepatan, jeda, dan durasi yang selalu terkait dengan irama 
  5. Tenda, asal kata tenda. Artinya: kemah; kain mota untuk kemah (di kapal, perahu, dan sebagainya); langit-langit (pada tempat tidur, kereta, becak, dan sebagainya); kap mobil; (Bot) tajuk yang tidak terdiferensiasi dalam kelopak dan mahkota, tetapi dapat terbagi-bagi ke dalam daun tenda.
  6. Terigu, asal kata trigo. Artinya: biji-bijian sebangsa beras (padi); gandum; tepung gandum.
  7. Terwelu, asal kata caelho. Artinya: mamalia pengerat yang memiliki kepala kecil serta kumis dan daun telinganya panjang [Lepus nigricollis].
  8. Tinta, asal kata tinta. Artinya: barang cair yang berwarna (hitam, merah, dan sebagainya) untuk menulis; dawat; mangsi; bahan berwarna yang mengandung lemak yang dioleskan pada gambar cetak untuk mengalihkan gambar cetak itu pada kertas.
  9. Tolol, asal kata tolo. Artinya: sangat bodoh; bebal.
*Redaksi

About the Author

Ruang Bertukar Pikiran, Kenangan, dan Kegelisahan

Post a Comment