Panggung Retorika
Untuk kali kesekian
Aku menenggak pasrah
Kala mulut-mulut memanjang
Menyumbang nada
Ayah telah tiada
Dan aku tenggelam
Di panggung retorika
Subang, 2021
Pil Kecewa
Matanya curiga
Pil kecewa sudah ditenggaknya semalam
Sejak itu
Tidur adalah barang langka
Ia terus berperang dengan kecewa
Orang-orang sekitar masuk daftar curiga
Sebab pencuri sudah berpesta kemarin lusa
Subang, 2020
Tertawan dalam Janji
Gelita menyilakan fajar
Fajar berubah benderang
Lantas senja terbentang
Dan aku masih,
Mengelap luka demi luka
Yang tempo hari dibagi
Sekumpulan mulut berbusa.
Omong kosong!
Subang, 2020
Bisikan
Mengeja sunyi di tengah tepian
Gubuk reyot kehilangan senyuman
Direbut persada nan tawarkan kehangatan
Menjanjikan pernak-pernik kesenangan
Dalam bingkai lamunan
Nan penuh kesangsian
Angin melambai di hadapan
Mengiringi sebuah bisikan
Subang, 2020
Sebelum Mangkat
Malam menyalin lelah
Pada selembar almanak
Yang tergolek pucat
Angka-angka tanggal ke lantai
Menyisakan satu waktu
Sebelum mangkat
Mengganti aku
Subang, 2021
Ditulis oleh Nida Nur Fadillah, kelahiran Subang, 1999. Alumni Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta. Puisi-puisinya tersiar di Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Bangka Pos, Harian Bhirawa, Radar Cirebon, Malang Post, Radar Tasikmalaya, Kabar Madura, Gadanama, Kamianak Pantai, Metafor, Tajdid. Nida sudah menerbitkan buku antologi cerpen yang berjudul Sebelum Dendam Memudar. Selain itu, artikel-artikelnya tayang di berita(dot)upi(dot)edu, IJOCSEE, Tinta Hijau, Mojok(dot)co, Islam Pos, Jalan Sirah, dan Ruang Muslimah. Karya esai-nya masuk kategori harapan pada Lomba Esai yang diselenggarakan oleh The Yudhoyono Institute (2021).
Editor: Pemulung Rasa