Teknik sipil merupakan jurusan dalam dunia perkuliahan yang berhubungan dengan beragam aspek, yaitu perencanaan, perancangan, konstruksi, dan pemeliharaan infrastruktur fisik, seperti jalan, jembatan, gedung, saluran air, dan proyek lainnya. Prinsip-prinsip keilmuan dalam perancangan, pembangunan, pendesainan, dan pengelolaan infrastruktur meliputi matematika, ilmu pengetahuan alam, dan teknologi.
Di era teknologi dan digitalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi digital yang bermanfaat bagi anak teknik sipil pun kian inovatif. Hal tersebut tentu sangat membantu dalam merancang, mendesain, membangun, dan mengelola infrastruktur. Pekerjaan yang dilakukan pun menjadi lebih terbantu dan mudah diatasi. Tak heran jika teknik sipil kini kian digandrungi banyak muda-mudi.
Salah satu mata kuliah jurusan teknik sipil yang memiliki peluang tinggi di masa depan ialah ilmu ukur tanah. Ilmu ukur tanah mempelajari tentang pengukuran dan pemetaan lahan atau tanah. Kegunaannya yakni untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, dan menyajikan segala bentuk data yang berkaitan dengan kondisi geografis suatu wilayah.
Baca juga ragam pemikiran dan pandangan dari para pakar, peneliti, dosen, dan pemikir di bidangnya di rubrik HIBERNASI
Segala hal yang berkitan dengan penerapan ilmu ukur tanah tersebut dinamakan sistem informasi geografis. Sistem ini merupakan sebuah ruang yang berisi suatu informasi mengenai kondisi geografis atau kondisi bumi dalam ruang lingkup keruangan. Data yang diperoleh dari penggunaan sistem geografis tersebut diproses menggunakan komputer, kemudian digabungkan dan dikembangkan menjadi informasi yang diinginkan.
Sistem informasi geografis memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaatnya, yaitu mampu menganalisis data dengan baik, memahami pola, memprediksi model masa depan, serta hasil datanya yang akurat membantu dalam menentukan keputusan yang baik. Manfaat tersebut sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi berbagai proses yang sedang dan akan dilakukan.
Adapun beberapa komponen dalam sistem informasi geografis meliputi perangkat keras dan lunak. Perangkat keras terdiri dari komputer (PC), printer, scanner, dan lainnya. Perangkat lunak atau komponen utama dalam sistem ini, terdiri dari ratusan modul program yang dapat dieksekusi sendiri-sendiri. Perpaduan perangkat keras dan lunak ini menghasilkan alat yang digunakan dalam praktik secara langsung, yakni Terrestrial Laser Scanner.
Baca juga beragam karya sastra di rubrik TETES EMBUN
Terrestrial Laser Scanner merupakan alat berteknologi yang digunakan untuk survei dan pemetaan. Prinsip kerja alat ini melibatkan penggunaan laser yang ditembakkan dari alat dan dipantulkan kembali oleh permukaan atau target ke alat tersebut. Selanjutnya laser diputar dengan cepat secara horizontal dan vertikal untuk menangkap jutaan titik secara akurat, detail, dan berbentuk tiga dimensi (3D).
Kehebatan dari alat ini yakni tanpa menyentuh langsung objek itu sendiri. Selain itu, menghasilkan point cloud untuk membuat model tiga dimensi. Alat ini memiliki dua, yaitu statik dan dinamik.
Tipe statik yaitu alat yang memindai diam di tempat, memindai objek di sekitar mereka. Model pemindaiannya terbagi menjadi short range, medium range, dan long range. Tipe dinamik yaitu alat yang memindai ikut bergerak. Alat ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu drone, vehicle atau mounted laser scanner, backpacked lasser scanner, dan handheld laser scanner. Masing-masing tipe ini memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri.
Tipe statik keunggulannya ialah memiliki akurasi yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan objek tidak bergerak kemana pun, sehingga objek yang dipindai menghasilkan data yang cukup detail. Kekurangannya yaitu tidak fleksibel. Kondisi alat yang diam menjadikan pengguna harus memindai beberapa kali apabila ingin memindai tempat yang luas.
Selain itu, hasil pemindaian hanya mencakup area yang kecil. Posisi alat yang diam hanya dapat mengambil objek di sekitar dengan jarak beberapa meter saja. Dalam hal ini tipe statik kalah unggul dibanding tipe dinamik.
Baca juga ragam tulisan di rubrik SENGGANG
Tipe dinamik memiliki keunggulan pada area yang dipindai bisa sangat luas karena alat tersebut bergerak sesuai dengan kebutuhan orang yang memindai objek tersebut. Tipe dinamik juga memiliki keunggulan dengan teknologi SLAM, yakni proses pemetaan suatu area semabri melacak lokasi perangkat di dalam area tersebut.
Kekurangan tipe dinamik yaitu data yang dihasilkan kurang detail karena alat yang digunakan berpindah-pindah, tidak stabil, dan akurasinya kurang. Dalam hal ini, tipe dinamik kalah unggul dengan tipe statik.
Beragam kelebihan dan kekurangan tersebut pada dasarnya Terrestrial Laser Scanner ini sangat berguna dan bermanfaat bila dipergunakan sesuai kebutuhan. Selain itu, akan lebih bagus jika dilakukan perkembangan, terlebih di era digital seperti sekarang ini, maka alat ini dapat dipergunakan untuk perencanaan konstruksi, mengukur struktur hutan, pemindaian 3D, mengekstrak jendela dengan otomatis, dan lainnya.
Seiring perkembangan zaman, orang-orang tidak perlu mendata dan menindai secara manual yang sering kali memakan waktu relatif lama, kemungkinan tidak akurat pun masih relatif muncul, dan kurang fleksibilitasnya. Era digital seperti sekarang ini, pengembangan dan inovasi alat harus terus dilakukan. Sebab, dengan memanfaatan teknologi canggih sangat membantu dan memudahkan dalam pengembangan sistem industri pembangunan yang berkelanjuan.
Baca juga beragam artikel yang membahas terntang perempuan, kesetaraan gender, dan feminisme di rubrik PUAN
*Disarikan dari berbagai sumber kredibel.
Ditulis oleh Luna Najwa Aurelia, mahasiswa Teknik Sipil, Universitas Tidar.
Editor: Pemulung Rasa